khairilnst

Pendakian Gunung Semeru


09 January 2025

*Note : Ini adalah tulisan yang sudah lama diarsipkan, kemudian direvisi dan diperbaiki beberapa bagian. Dokumentasi foto seadanya karena sudah tercecer entah kemana.

19 Juni 2013 — Seingat saya perjalanan ini dilakukan setelah selesai melaksanakan Ujian Semester Dua di perkuliahan kala itu. Stasiun Bandung menjadi titik keberangkatan saya menuju stasiun Malang untuk bertemu dengan tim pendakian kali ini. Kami akan melakukan pendakian dengan beranggotakan enam orang, termasuk Abang saya di dalamnya. Mereka berangkat dari Jakarta sedangkan saya sendiri dari Bandung. Kita akan bertemu di stasiun Malang keesokan harinya.

20 Juni 2013 — Hari ini kami bertemu di stasiun Malang dan langsung mencari tumpangan angkot menuju daerah Tumpang, dimana Tumpang adalah daerah tempat penyewaan mobil Jeep untuk menuju ke Pos awal pendakian, Ranupani. Sebelum berangkat kami menyempatkan bersih-bersih dan makan di stasiun Malang terlebih dahulu, kemudian kami pun berangkat menuju Tumpang.

Sampai Tumpang kami re-packing sambil mempersiapkan logistik yang belum lengkap dan sebagian tim ada yang mengurus surat sehat sebagai persyaratan pendakian di pos registrasi nanti. Setelah semua tuntas, maka carrier-carrier kami pun disusun di atas Jeep, tak lama mobil Jeep bersiap meluncur ke Ranupani.

Perjalanan Tumpang - Ranupani memang cukup ekstrem, jalan yang dilalui jalan kecil dan sebagian jalan ada yang rusak. Tanjakan curam pun beberapa kali kita temui. Itulah alasan mengapa kita perlu menggunakan mobil Offroad.

Di perjalanan kita disuguhkan pemandangan hijau pepohonan di kiri-kanan jalan. Sampai pertengahan jalan kami diberi kesempatan untuk berhenti sejenak oleh sang supir untuk istirahat dan menikmati hamparan Bukit Teletubies yang sangat indah walau sedang sedikit mendung.

Sekitar pukul 12.40 sampai di Ranupani dan kami melakukan proses registrasi kemudian sedikit re-packing kembali barang-barang bawaan agar saat pendakian terasa lebih nyaman. Barang-barang yang masih ditenteng sebisa mungkin kami masukan ke dalam carrier.

Setelah berdoa kami pun memulai pendakian. Target kami hari ini yaitu bermalam di Ranukumbolo.

Kami memulai pendakian pada pukul dua siang. Jalur yang dilalui naik turun lembah yang cukup landai, mulai dari jalan bersemen hingga tanah basah. Dari panasnya siang hingga dinginnya malam ditambah sedikit hujan rintik-rintik menemani kami sepanjang perjalanan.

Akhirnya kami sampai di Ranukumbolo sekitar pukul tujuh malam. Kami bergegas mencari spot untuk mendirikan tenda. Beberapa tenda pendaki lain sudah banyak yang berdiri saat kami datang. Sebelum tidur kami makan dan sekedar bercengkrama menikmati suasana Ranukumbolo di malam hari.

21 Juni 2013 — Pagi hari kami menikmati suasana dinginnya Ranukumbolo yang cantik. Menunggu matahari terbit dari balik bukit di depan tenda kami sembari menyeduh minuman hangat.

Sekitar pukul sembilan pagi kami membongkar tenda kembali dan mengemas barang untuk bergegas melanjutkan perjalanan menuju Kalimati kemudian Arcopodo yaitu pos terakhir sebelum summit ke puncak Mahameru.

Sekitar pukul 10.30 kami melanjutkan perjalanan dari Ranukumbolo. Jalur awal di hari ini diawali dengan menaiki tanjakan bukit yang berada di belakang Ranukumbolo sebelum akhirnya melewati padang rumput yang sangat luas nan indah bernama Oro-Oro Ombo. Langkah demi langkah kami jalani menuju Pos Cemoro Kandang, pos sebelum Kalimati. Di tengah perjalanan dari Cemoro Kandang menuju Kalimati-lah mulai tampak dari kejauhan megahnya puncak gunung Semeru atau disebut Mahameru yang menjulang tinggi.

Pukul dua siang kami sampai di Kalimati untuk makan siang dan istirahat. Biasanya para pendaki mendirikan tenda disini untuk bermalam sebelum summit attack di tengah malam nanti, namun kami memutuskan untuk mendirikan tenda di Arcopodo yang letaknya agak naik lagi ke atas, agar saat summit attack perjalanan tidak terlalu jauh. Namun resikonya kami harus membawa beratnya carrier dengan jalur yang cukup terjal menanjak.

Setelah cukup beristirahat kami melanjutkan perjalanan dari Kalimati ke Arcopodo. Kami berjalan dengan perlahan menjajal curamnya trek dengan menggendong tas masing-masing. Karena saya membawa tenda tim, maka ditugaskan untuk jalan duluan agar saat sampai Arcopodo bisa bergegas mendirikan tenda.

Pukul delapan belas, akhirnya kami sampai di pos Arcopodo, hanya ada satu tenda pendaki lain disana. Tenda pun kami dirikan kemudian setelah makan kami mempersiapkan barang-barang mana yang akan dibawa untuk summit attack dan mana yang ditinggal di tenda. Tak banyak aktifitas yang kami lakukan malam ini, kami bergegas istirahat karena harus bangun pukul dua belas malam untuk menuju puncak Mahameru.

22 Juni 2013 — Tepat pukul dua belas malam, alarm bunyi kami pun bangun dan bersiap melanjutkan perjalanan menuju puncak. Setelah briefing dan berdoa kami mulai perlahan meninggalkan area Arcopodo. Kami perlahan berjalan menanjak menyusuri hutan dengan ditemani dingin dan gelapnya malam beserta bulan yang terlihat jelas di atas kami. Dari jauh sudah terlihat puncak Mahameru, ya dekat di mata jauh di langkah. Bahkan anggota tim sempat bercanda bilang, "itu udah deket, ngapain cepet-cepet jalannya, nanti kepagian sampe puncak!". Namun kenyataannya walau sudah empat jam berjalan puncak masih terlihat di depan mata, namun belum sampai juga.

Setelah melewati hutan Arcopodo jalur akan berubah menjadi jalur berpasir pertanda batas vegetasi hutan. Medan berpasir dengan jalur yang menanjak membuat mental ini agak goyah. Bagaimana tidak, ketika kita melangkah satu kali, kaki kita akan merosot lagi, sehingga membuat perjalanan lama dan berat. Ditambah pasir yang masuk ke dalam sepatu membuat langkah menjadi berat. Benar-benar menguras tenaga dan mental.

Akhirnya setelah berjalan sekitar enam jam kami pun sampai di puncak Mahameru, tanah tertinggi di pulau Jawa dengan ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut. Allahuakbar. La haula wala quwwata illa billah.

Haru dan bahagia menyelimuti perasaan saat berhasil sampai puncak. Kami beristirahat sembari mendokumentasikan suasana pagi yang menakjubkan. Matahari muncul perlahan dengan sinarnya yang indah. Lautan awan bak ombak lautan menjadi pemandangan dari atas puncak ini. Selain itu kawah yang setiap beberapa menit erupsi menyemburkan asap yang membumbung tinggi menjadi 'pertunjukkan' yang ditunggu oleh para pendaki untuk didokumentasikan.

Setelah puas di puncak, kami pun langsung melanjutkan perjalanan untuk turun. Kita tidak bisa berlama-lama di puncak sebab dari informasi yang kami dapat semakin siang biasanya semburan asap dari kawah bisa mengarah ke area puncak Mahameru yang tentu sangat berbahaya.

Turun dari medan berpasir hingga batas vegetasi hutan membutuhkan waktu yang jauh lebih singkat dibanding saat naik. Kurang lebih setengah jam saja. Sesampai di Arcopodo kami istirahat sebentar kemudian langsung mengemas barang. Setelah cukup istirahat perjalanan turun dilanjut hingga Pos Ranupani pada hari yang sama, karena keesokan harinya kami harus mengejar jadwal kereta yang sudah dipesan. Kami istirahat cukup lama di Ranukumbolo untuk mengisi perut dan mengistirahatkan kaki yang jalan sedari tadi.

23 Juni 2013 — Kami pulang naik kereta dan menuju ke rumah masing-masing dengan selamat.

Walhamdulillah.

back to home


2025 © khairilnst.com    khairilnst